English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified twitterfacebookgoogle plusrss feedemail kubudiono@yahoo.com

Informasi tentang kandidat caleg, pemilukada & pilpres

Iklan:(021)27101381-081385386583


Mas/Tante/Om/Abah/Opung/Pak Lek/Simbah yg py Blogspot.com he he sori numpang Lapak bakulan laptop dan gadgets! Jangan Di Omelin ya! Matur Suwun PISS Kontak kami : 0821-24064494,021-92269873 email:bakulanlaptop@gmail.com lokasi = Jakarta Transfer bank = BCA, BNI, BRI, Mandiri Jam Kerja 24Jam Online

Caleg Golkar Bekasi Timur

Politik adalah Jalan Menuju Pengabdian

Hj.Wiwiek Hilwiyah Arief adalah wanita tegar lulusan sekolah guru agama yang mampu membesarkan ke empat anak puterinya hingga mandiri. Disamping itu sebagai seorang istri dan wanita yang ingin sekali bisa memberikan kontribusinya pada lingkungan [...]
SBY dan Banjir di Jakarta

Banjir di Jakarta: Jujurlah pada Diri Sendiri, Kampret!

"SBY kampret! Menteri-menterinya juga kampret! Gubernur yang dulu juga kampret! Orang kaya yang bikin villa di puncak juga kampret! Orang yang buang sampah sembarangan di kali juga kampret! Tapi keluarga gue yang kena musibah lo mau bilang juga kampret!? [...]
Guru Besar Tjimande

Tahukah Anda persamaan Jit Kun Do dengan Tjimande?

"Nyaris punahnya silat Tjimande yang asli dikarenakan kurangnya kesadaran para guru persilatan Tjimande untuk membuat proses berlatihnya mudah dipelajari dan dicatat ke dalam buku secara tertulis" papar lelaki yang pernah diundang Bruce Lee bermain silat [...]
Kampanye Pilkada Unik

Gaya Kampanye Melalui Spandukm Poster

Lihat saja kampanye mereka melalui spanduk, baliho maupun selebaran poster yang mulai tertempel di mana-mana dan terkadang begitu menyeruak area kesadaran kita setiap kali kita berjalan baik di persimpangan jalan raya atau bahkan sudut-sudut kampung yang ramai dilalui orang [...]
Gimana Cara Agar BB Anda Tidak Lemot

Tips Agar BB Anda Tidak Lemot

Pasti semua pengguna Blackeberry Messenger (BBM) pernah mengalami masalah seperti ini. Pasti kalian akan kesal ketika pesan yang kalian kirim tidak deliver atau pending, meskipun sudah cabut batre tapi tetep masih pending [...]
Obat HIV-AIDS

MHP 8.1.5 Madu Herbal Paling Efektif Berantas Virus HIV

Harapan baru penderita HIV-AIDS dimana sekarang ada obat herbal alami yang mengandung antioksidan sangat tinggi dengan kemampuan menyeimbangkan jumlah sel CD4/CD8 dan mengeradikasi virus HIV. Radikal bebas serta stress oksidatif bisa ditangkal dengan ramuan herbal madu alami ini [...]
Ibnu Hajar Tanjung

Pedagang lengkuas ini kini jadi Ketua DPC Gerindra Kota Bekasi

Siapa nyana, bila hanya mantan pedagang lengkuas di pasar tradisional ini, merintis karirnya kini mulai dari bawah sekali untuk mendapatkan apa yang selama ini diimpi-impikan oleh banyak orang yang biasanya kaya dan memiliki semuanya [...]
Menteri yang Ditukar

Inilah Sinetron Baru Menteri yang Ditukar

Poster Menteri Yang Ditukar ini memuat pesan yang sangat satire, dimana seperti kita ketahui, reshuffle kabinet yang memakan waktu cukup lama ini terkesan berbelit-belit, ceritanya panjang sepanjang cerita Sinetro Putri Yang ditukar [...]
Pilpres2009

PERANG PARA RAKSASA 2009 DIMULAI

Pertarungan para capres-cawapres, SBY-Boediono, Jusuf Kalla-Wiranto, Megawati-Prabowo, Pertarungan merebut perhatian Indonesia dan Indonesia harus memilih. Tinggal sekarang kita lihat apa yang lucu dan konyol dari pertarungan antar setiap pasangan capres-cawapres [...]
Baliho Kampanye Lucu

Ada Yang Lucu-Lucu dalam Baliho Kampanye Caleg

Semakin sering kita jalan ke satu daerah maka akan sering pula kita dapati baliho-baliho kampanye yang aneh dan lucu. Kadang kita jadi rindu untuk melihat baliho aneh, lucu dan baliho "katrik" (ini saking katroknya) [...]
HIV/AIDs sembuh total

Allah SwT telah membuka rahasia kesembuhan HIV/AIDS

Dan penjelasannya yang lengkap dan gamblang dengan bahasa yang mudah membuat kebanyakan pasiennya menjadi tahu banyak dan lega, bahwa penderita HIV/AIDS dan kanker memang bisa disembuhkan secara total[...]
Riovida Transfer Factor 4Life

Riovida Transfer Factor Luar Biasa

Manfaat dan Khasiat Riovida Transfer Factor: Merangsang & memodulasi sistem kekebalan tubuh. Sebagai Antivirus, antibakteri, antijamur, anti-inflamasi (peradangan), antioksidan, antikanker, anti parasit usus, mengurangi degenerasi sel (anti penuaan/anti aging), memberikan energi[...]
Abu Rizal Bakrie Pahlawan Sidoarjo

Abu Rizal Bakrie Pahlawan Sidoarjo

Mencermati beberapa tulisan mengenai Aburizal Bakrie (ARB) belakangan ini di Kompasiana, membuat saya tertarik untuk mengungkapkan pemikiran saya mengenai beliau. Tanpa menafikan penderitaan masyarakat terdampak lumpur Sidoarjo. Terlepas dari saya bukan pengagum maupun pembenci ARB [...]
HM Zaini, Caleg Golkar No.7

Caleg Golkar Nomor 7, Ayah 7 Sarjana, Usia 70 Tahun

Bukanlah satu sekadar kebetulan saja, jika H.M.Zaini, pejuang pendidikan tamatan PGA ini, punya 7 orang anak dan mereka semua berhasil mengenyam pendidikan tinggi serta meraih gelar sarjana, mendapatkan nomor urut 7 ketika penjaringan caleg dari partai Golkar [...]

Rabu, 20 November 2013

Baharuddin Lopa, Si Pemberani dari Lembah Hukum

TELADAN JAKSA, PENDEKAR HUKUM

Baharuddin Lopa
Dalam menegakkan hukum dan keadilan, Lopa, jaksa yang hampir tidak punya rasa takut, kecuali kepada Allah. Dia, teladan bagi orang-orang yang berani melawan arus kebobrokan serta pengaruh kapitalisme dan liberalisme dalam hukum. Sayang, suratan takdir memanggil Jaksa Agung ini tatkala rakyat membutuhkan keberaniannya. Tetapi dia telah meninggalkan warisan yang mulia untuk menegakkan keadilan. Dia mewariskan keberanian penegakan hukum tanpa pandang bulu bagi bangsanya.
QR Code Halaman Biografi Baharuddin Lopa


Ketika menjabat Jaksa Tinggi Makassar, ia memburu seorang koruptor kakap, akibatnya ia masuk kotak, hanya menjadi penasihat
Lihat Daftar Menteri

Menteri. Ia pernah memburu kasus mantan Presiden Republik Indonesia Kedua (1966-1988)
Presiden Soeharto dengan mendatangi teman-temannya di Kejaksaan Agung, di saat ia menjabat Sekretaris Jenderal Komnas HAM. Lopa menanyakan kemajuan proses perkara Presiden Republik Indonesia Kedua (1966-1988) Pak Harto. Memang akhirnya kasus Presiden Republik Indonesia Kedua (1966-1988)
Pak Harto diajukan ke pengadilan, meskipun hakim gagal mengadilinya karena kendala kesehatan.

Lopa dan Bismar Siregar merupakan contoh yang langka dari figur yang berani melawan arus. Sayang Lopa sudah tiada dan Bismar sudah pensiun. Tetapi mereka telah meninggalkan warisan yang mulia kepada rekan-rekannya. Tentu untuk diteladani.

Baharudin Lopa meninggal dunia pada usia 66 tahun, di rumah sakit Al-Hamadi Riyadh, pukul 18.14 waktu setempat atau pukul 22.14 WIB 3 Juli 2001, di Arab Saudi, akibat gangguan pada jantungnya.

Lopa, mantan Dubes RI untuk Saudi, dirawat di ruang khusus rumah sakit swasta di Riyadh itu sejak tanggal 30 Juni. Menurut Atase Penerangan Kedubes Indonesia untuk Arab Saudi, Joko Santoso, Lopa terlalu lelah, karena sejak tiba di Riyadh tidak cukup istirahat.

Lopa tiba di Riyadh, 26 Juni untuk serah terima jabatan dengan Wakil Kepala Perwakilan RI Kemas Fachruddin SH, 27 Juni. Kemas menjabat Kuasa Usaha Sementara Kedubes RI untuk Saudi yang berkedudukan di Riyadh. Lopa sempat menyampaikan sambutan perpisahan.

Tanggal 28 Juni, Lopa dan istri serta sejumlah pejabat Kedubes melaksanakan ibadah umrah dari Riyadh ke Mekkah lewat jalan darat selama delapan jam.

Lopa dan rombongan melaksanakan ibadah umrah malam hari, setelah shalat Isya. Tanggal 29 Juni melaksanakan shalat subuh di Masjidil Haram. Malamnya, Lopa dan rombongan kembali ke Riyadh, juga jalan darat.

Ternyata ketahanan tubuh Lopa terganggu setelah melaksanakan kegiatan fisik tanpa henti tersebut. Tanggal 30 Juni pagi, Lopa mual-mual, siang harinya (pukul 13.00 waktu setempat) dilarikan ke RS Al-Hamadi.

Presiden KH Abdurahman Wahid, sebelum mengangkat Jaksa Agung definitif, menunjuk Soeparman sebagai pelaksana tugas-tugas Lopa ketika sedang menjalani perawatan. Penunjukan Soeparman didasarkan atas rekomendasi yang disampaikan Lopa kepada Presiden. Padahal Lopa sedang giat-giatnya mengusut berbagai kasus korupsi.

Sejak menjabat Jaksa Agung, Lopa memburu Sjamsul Nursalim yang sedang dirawat di Jepang dan Prajogo Pangestu yang dirawat di Singapura agar segera pulang ke Jakarta. Lopa juga memutuskan untuk mencekal Marimutu Sinivasan. Namun ketiga konglomerat ?hitam? tersebut mendapat penangguhan proses pemeriksaan langsung dari Wahid, alias Presiden Republik Indonesia Keempat (1999-2001)
Gus Dur.

Lopa juga menyidik keterlibatan Pendiri Meta Epsi Drilling Company (Medco)
Arifin Panigoro, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar
Akbar Tandjung, dan Nurdin Halid dalam kasus korupsi. Gebrakan Lopa itu sempat dinilai bernuansa politik oleh berbagai kalangan, namun Lopa tidak mundur. Lopa bertekad melanjutkan penyidikan, kecuali ia tidak lagi menjabat Jaksa Agung.

Sejak menjabat Jaksa Agung, 6 Juni 2001, menggantikan Marzuki Darusman, Lopa bekerja keras untuk memberantas korupsi. Ia bersama staf ahlinya Dr Andi Hamzah dan Prof Dr Achmad Ali serta staf lainnya, bekerja hingga pukul 23.00 setiap hari.

Penghormatan terakhir
Jenazah Lopa disemayamkan di Kejaksaan Agung untuk menerima penghormatan terakhir. Soeparman yang mengenal Lopa sejak lama, menilai seniornya sebagai seorang yang konsisten dalam penegakan hukum, sangat antikorupsi, sederhana, dan selalu berusaha agar orang-orang yang berada di sekitarnya bersih.

Meski menjabat Jaksa Agung hanya 1,5 bulan, Lopa berhasil menggerakkan Kejaksaan Agung untuk menuntaskan perkara-perkara korupsi. Karena itu jajaran kejaksaan merasa sangat kehilangan.

Ajudan Lopa, Enang Supriyadi Samsi kaget ketika mendengar kabar kepergian Lopa, karena ia tahu Lopa jarang sakit, apalagi sakit jantung. Kalaupun dirawat di rumah sakit lantaran kelelahan, soalnya ia pekerja keras.

Kalimat kunci dari Lopa yang tidak pernah dilupakan Enang, ?kendatipun kapal akan karam, tegakkan hukum dan keadilan.?

Soeparman dipanggil Presiden Presiden Republik Indonesia Keempat (1999-2001)
Gus Dur ke Istana Negara, Senin, menunjuknya sebagai pelaksana tugas Jaksa Agung. Tidak ada arahan khusus dari Presiden. ?Laksanakan tugas, lanjutkan apa yang sudah dan akan dilakukan Pak Lopa?. Hanya itu pesan Presiden Republik Indonesia Keempat (1999-2001)
Gus Dur. Soeparman adalah Doktor Ilmu Hukum Pidana Perpajakan, UI.

Saat itu Lopa masih dirawat, belum meninggal dunia. Dengan demikian Keppres penunjukan Soeparman mengundang tanda tanya publik. Memang Wakil Jaksa Agung otomatis mengambil alih tugas-tugas atasannya bilamana yang bersangkutan berhalangan.

Keppres serupa pernah dikeluarkan Presiden Republik Indonesia Kedua (1966-1988)
Pak Harto ketika mengangkat Jaksa Agung (1990-1998)
Singgih sebagai pelaksana tugas-tugas Jaksa Agung Sukarton yang meninggal dunia.

Warisan Lopa
Kepergian Lopa sangat mengejutkan, meninggal ketika ia menjadi tumpuan harapan rakyat yang menuntut dan mendambakan keadilan. Sejak menjabat Jaksa Agung (hanya 1,5 bulan), Lopa mencatat deretan panjang konglomerat dan pejabat yang diduga
terlibat KKN, untuk diseret ke pengadilan.

Ketika menjabat Lihat Daftar Menteri
Menteri Kehakiman dan HAM, ia menjebloskan raja hutan Bob Hasan ke Nusakambangan. Ktegasan dan keberaniannya jadi momok bagi para koruptor kakap.

Menurut Andi Hamzah, sebelum bertolak ke Arab Saudi, Lopa masih meninggalkan beberapa tugas berat. Kepergian Lopa untuk selamanya, memang membawa dampak serius bagi kelanjutan penanganan kasus-kasus korupsi.

Banyak perkara yang sedang digarap tidak jelas lagi ujung pangkalnya. Banyak masih dalam tahap pengumpulan bukti, sudah ada yang selesai surat dakwaan atau sudah siap dikirim ke pengadilan. Banyak perkara yang tertahan di lapis kedua dan ketiga.

Akbar sendiri, meski termasuk tokoh politik yang diburu Lopa, mendukung langkah penegakan hukum yang diprakarsai Lopa. ?Kita merasa kehilangan atasas kepergian Lopa.?

Pengacara yang membela banyak kasus korupsi, Mohammad Assegaf, menyayangkan Lopa melangkah pada waktu yang salah.
He?s the right man in the wrong time. Karena itu ia kehilangan peluang untuk melakukan pembenahan.

Pengamat hukum JE Sahetapy menginginkan kelanjutan pengungkapan kasus-kasus korupsi, meski Lopa sudah tiada. Kata Sahetapy, the show must go on.

Lopa sendiri sudah punya firasat, tugasnya selaku Jaksa Agung takkan lama. Banyak orang mengaitkannya dengan masa jabatan Gus Dur yang singkat. Tetapi masa bhakti Lopa jauh lebih singkat.

Ia sudah merasa bahwa langkah yang dimulainya akan memberatkan penerusnya.

Anak Dusun
Barlop, demikian pendekar hukum itu biasa dipanggil, lahir di rumah panggung berukuran kurang lebih 9 x 11 meter, di Dusun Pambusuang, Raja Gowa ke-16, dinobatkan pada tahun 1653
Sulawesi Selatan, 27 Agustus 1935. Rumah itu sampai sekarang masih kelihatan sederhana untuk ukuran keluarga seorang mantan Lihat Daftar Menteri
Menteri Kehakiman dan HAM dan Jaksa Agung. Ibunda pria perokok berat ini bernama Samarinah. Di rumah yang sama juga lahir seorang bekas menteri, Basri Hasanuddin. Lopa dan Basri punya hubungan darah sepupu satu.

Keluarga dekatnya, H. Islam Andada, menggambarkan Lopa sebagai pendekar yang berani menanggung risiko, sekali melangkah pantang mundur. Ia akan mewujudkan apa yang sudah diucapkannya. Memang ada kecemasan dari pihak keluarga atas keselamatan jiwa Lopa begitu ia duduk di kursi Jaksa Agung. Ia patuh pada hukum, bukan pada politik.

Lopa menerima anugerah Government Watch Award (Gowa Award) atas pengabdiannya memberantas korupsi di Indonesia selama hidupnya. Simboliasi penganugeragan penghargaan itu ditandai dengan Deklarasi Hari Anti Korupsi yang diambil dari hari lahir Lopa pada 27 Agustus.

Lopa terpilih sebagai tokoh anti korupsi karena telah bekerja dan berjuang untuk melawan ketidakadilan dengan memberantas korupsi di Indonesia tanpa putus asa selama lebih dari 20 tahun. Almarhum Lopa, katanya, adalah sosok abdi negara, pegawai negeri yang bersih, jujur, bekerja tanpa pamrih, dan tidak korup.

Menurut Ketua Gowa Farid Faqih, korupsi di Indonesia telah menyebabkan kebodohan dan kemiskinan bagi seluruh rakyat, tidak mungkin diatasi jika pihaknya, lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, militer, dan pimpinan parpol tetap melakukan korupsi. Karena itu perlu dimulai hidup baru melalui gerakan moral dan kebudayaan untuk memberantas korupsi.

Istri Lopa, Indrawulan, telah memberi contoh kesederhanaan istri seorang pejabat. Watak keras dan tegas suaminya tidak dibuat-buat. Karena itu, ia berusaha sedapat mengikuti irama kehidupan suaminya, mendukungnya dan mendoakan bagi ketegaran Lopa.

Lopa telah tiada. Memang rakyat meratapi kepergiannya. Tetapi kepergian Lopa merupakan blessing in disguise bagi para koruptor dan penguasa yang enggan menindak kejahatan korupsi.

***

Dalam usia 25, Jaksa Agung Ke-18 (6 Jun -3 Juli 2001)
Baharuddin Lopa, sudah menjadi bupati di Majene, Raja Gowa ke-16, dinobatkan pada tahun 1653
Sulawesi Selatan. Ia, ketika itu, gigih menentang Andi Selle, Komandan Batalyon 710 yang terkenal kaya karena melakukan penyelundupan.

Lopa pernah menjadi Kepala Kejaksaan Tinggi di Sulawesi Tenggara, Pejuang dari Aceh
Aceh, Kalimantan Barat, dan mengepalai Pusdiklat Kejaksaan Agung di Jakarta. Sejak 1982, Lopa menjabat Kepala Kejaksaan Tinggi Raja Gowa ke-16, dinobatkan pada tahun 1653
Sulawesi Selatan. Pada tahun yang sama, ayah tujuh anak itu meraih gelar doktor hukum laut dari Universitas Pemimpin Perang Diponegoro
Diponegoro, Semarang, dengan disertasi Hukum Laut, Pelayaran dan Perniagaan yang Digali dari Bumi Indonesia.

Begitu diangkat sebagai Kajati Sulawesi Selatan, Lopa membuat pengumuman di surat kabar: ia meminta masyarakat atau siapa pun, tidak memberi sogokan kepada anak buahnya. Segera pula ia menggebrak korupsi di bidang reboisasi, yang nilainya Rp 7 milyar.

Keberhasilannya itu membuat pola yang diterapkannya dijadikan model operasi para jaksa di seluruh Indonesia.Dengan keberaniannya, Lopa kemudian menyeret seorang Lihat Daftar Tokoh Pengusaha
pengusaha besar, Tony Gozal alias Go Tiong Kien ke pengadilan dengan tuduhan memanipulasi dana reboisasi Rp 2 milyar. Padahal, sebelumnya, Tony dikenal sebagai orang yang ''kebal hukum'' karena hubungannya yang erat dengan petinggi. Bagi Lopa tak seorang pun yang kebal hukum.

Lopa menjadi heran ketika Majelis Hakim yang diketuai J. Serang, Ketua Pengadilan Negeri Ujungpandang, membebaskan Tony dari segala tuntutan. Tetapi diam-diam guru besar Fakultas Hukum Unhas itu mengusut latar belakang vonis bebas Tony. Hasilnya, ia menemukan petunjuk bahwa vonis itu lahir berkat dana yang mengalir dari sebuah perusahaan Tony.

Sebelum persoalan itu tuntas, Januari 1986, Lopa dimtasi menjadi Staf Ahli Menteri Kehakiman Bidang Perundang-undangan di Jakarta. J. Serang juga dimutasi ke Pengadilan Tinggi Sulawesi Selatan. tsl-sh, dari berbagai sumber
© ENSIKONESIA - ENSIKLOPEDI TOKOH INDONESIA

Sumber: http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/285-ensiklopedi/846-teladan-jaksa-pendekar-hukum
Copyright © tokohindonesia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

J for Jakarta, P for President
BeritaTerkini